Tugas : Tiga keputusan
utama merupakan
fungsi dari
manajemen keuangan
Nama : Wandania Putri Anggraeni
NIM :12
120 087
1.
Keputusan
Investasi (investment Decision)
Keputusan
investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang di kelola oleh perusahaan.
Keputusan investasi ini merupakan
keputusan paling penting diantara ketiga fungsi keputusan lainnya. Hal ini
Karena keputusan investasi akan berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya.
Dengan demikian keputusan investasi ini akan menentukan keseluruhan jumlah
aktiva yang ada pada perusahaan, komposisi dari aktiva-aktiva tersebut beserta
tingkat risiko perusahaannya.
Keputusan
investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan
diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital
budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
satu tahun. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena
beberapa hal : (Sutrisno, 2007: 121-122)
1. dana yang dikeluarkan untuk
keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak
bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus;
2. dana yang dikeluarkan akan terikat
dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup
lama untuk memperoleh dana tersebut;
3.
keputusan
investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan
datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan
terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan
merugikan perusahaan;
4.
keputusan
investasi jangka berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
Ada beberapa alat analisa atau
metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan antara lain :
a. Metode Net Present Value
Net Present value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow
dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus
dilakukan adalah menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat
discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value
dari investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara
PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai positif,
artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari
cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi
dipandang tidak layak.
b. Metode Payback Period
Payback period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan
kata lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya dana
investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.
c. Metode Profitability Index
Metode
ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan 1 present value dari investasi. Bila Profitability
Index lebih besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.
d. Metode Average Rate of Return
Metode
ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini
menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah laba
setelah pajak dibagi dengan rata-rata investasi.
e. Metode Internal Rate of Return
Internal Rate of return atau Yield untuk suatu investasi adalah tingkat
bunga yang menyamakan present value arus kas keluar dan present value
arus kas masuk.
2.
Keputusan
Pendanaan / Pembelanjaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan akan mempelajari
sumber-sumber dana yang berada di sisi pasiva. Semua yang didapatkan dari aktiva,
didapat dari pasiva. Hutang biasa disebut modal asing,
dan modal disebut modal sendiri.
Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal:
1. Penetapan mengenai sumber dana yang diperlukan untuk
membiayai investasi. Sumber dana harus sesuai dengan kebutuhan, bukan
sebesar-besarnya.
Utang jangka pendek (yang harus
diselesaikan < 1 periode/ 1 tahun), uang jangka panjang (yang harus
diselesaikan >1 periode/ 1 tahun. Namun perlu diingat dalam utang jangka
panjang ada uatang jangka pendek, yakni ketika tahun pertama)dan modal.
Pemilihan utang jangka pendek atau
jangka panjang, tergantung dari tingkat penghasilan, jenis kegiatan - kalau investasi jangka panjang, akan
lebih baik utang jangka panjang. Dan sebaliknya dan kemampuan pendanaan jika
kemampuan semakin
kuat maka semakin cepat lebih baik untuk mengurangi beban hutang.. Penepatan
tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimum).
Keseluruhan
aktivasi yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan
atau mengalokasikan dana tersebut disebut pembalanjaan perusahaan dalam
artian yang luas (business finances) atau menajemen keuangan (Financial
management). Sedangkan pembelanjaan dalam artian yang sempit adalah aktivitas
yang hanya bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja yang sering juga
dinamakan pembelanjaan pasif. Prinsip
manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam
menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisien dan efektivitas.
Dengan demikian maka pembelanjaan perusahaan atau manajemen keuangan tidak lain
adalah manajemen untuk fungsi-fungsi pembelanjaan. Pada dasarnya dapat
dikatakan bahwa fungsi pembelanjaan meliputi:
·
fungsi penggunaan dana
Fungsi
penggunaan dana harus dilakukan secara efisien. Efisien penggunaan dana secara
langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuangan yang dihasilkan dari
investasi tersebut atau rentabilitas. Dengan demikian maka manajer keuangan
dalam menjalankan fungsi penggunaan dana harus mencari alternatif-alternatif
investasi untuk kemudian dianalisa dan dari hasil analisa itu diambil keputusan
alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan
harus mengambil keputusan investasi (investment decision).
·
fungsi pemenuhan kebutuhan dana atas fungsi
pendanaan
Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan juga harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan dana yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber ekstern dan intern.
Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan juga harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan dana yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber ekstern dan intern.
A . Sumber intern perusahaan
sumber
dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana
yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan
didalam perusahaan (retained earnings). Makin besar sumber dana intern yang
berasal dari laba yang ditahan akan memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam
mengahadapi kesulitan keuangan di waktu-waktu mendatang. Di lain pihak
perusahaan juga menginginkan perusahaan agar keuntungan yang diperoleh
perusahaan dapat dibagian sebagai mereka deviden (bagi perusahaan yang
berbentuk PT). Maka manajer keuangan pada khususnya dan perusahaan pada umumnya
harus dapat menjaga keseimbangan antara kedua keinginann tersebut. Kebijakan
ini merupakan salah satu aspek dari kebijakan deviden,yang tidak dapat dilepaskan
dari fungsi pendanaan.
B. Sumber ekstern perusahaan
sumber
dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham
baru, penjualan obligasi, kredit dari bank. Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan
kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing),manajer keuangan pun harus
selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk kemudian dianalisa
tersebut harus diambil keputusan alternatif sumber dana atau kombinasi sumber
dana yang akan dipilih. Dengan demikian manajer keuangan pun mengambil
keputusan pendanaan (financing decision).
3. Keputusan Dividen (deviden dicision)
Keputusan mengenai dividen bersangkutan dengan
penentuan persentase dari keuntungan netto yang akan dibayarkan sebagai “cash dividend”, penentuan “stock dividend” pembelian kembali saham.
Keputusan mengenai dividen ini sangat erat kaitannya dengan keputusan pemenuhan
kebutuhan dana. Keputusan
deviden merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan:
·
Besarnya
presentase laba yang di bagikan kepada para pemegam saham
dalam bentuk cash deviden.
·
Stabilitas
deviden dibagikan.
·
Deviden
saham (stock devident).
·
Pemecah
saham (stock split).
·
Penarikan
kembali saham yang beredar, yang semuanya ditunjukan untuk meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar