Sabtu, 20 April 2013

Analisis Artikel "Bank Indonesia"




   Analisis struktur atau susunan penyajian atikel

Dari artikel ekonomi yang berjudul “BANK INDONESIA” disini dapat di analisa  Bank Indonesia merupakan Bank Sentral yang tidak melakukan kegiatan komersial sebagaimana bank umum lainnya sehingga Bank Indonesia tidak dapat di fungsikan secara umum bagi masyarakat baik untuk deposito, tabungan, giro dll. Dimana tujuan utama berdirinya Bank Indonesia sendiri yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah di Indonesia. Selain itu ada beberapa kegiatan atau fungsi yang dapat dilakukan oleh Bank Indonesia antara lain yang pertama yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter kemudian yang kedua adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, kegiatan yang bisa di lakukan oleh bank sentral dalam fungsi ini yaitu mengeluarkan uang sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia dengan cara mencetak uang, mengedarkan uang dan mengatur uang yang beredar baik dalam bentuk uang kertas maupun logam. Dengan tugas yang berat ini Bank Sentral harus mampu menjaga uang yang tersedia di dalam jumlah yang cukup dalam komposisi pecahan yang baik sesuai dengan kebutuhan. Kemudian fungsi yang ketiga yaitu dapat dapat mengembangkan sistem perbankan dan sistem perkreditan yang sehat dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perbankan. Analisa awal ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa fungsi dari Bank Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar terhadap rupiah yang mengalir di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Analisis awal dari fungsi bank sentral ini merupakan perkenalan untuk mengetahui apa kegiatan yang di lakukan oleh Bank Indonesia dalam kanca ekonomi Indonesia. Mengingat kembali riwayat perjalanan berdirinya Bank Indonesia sangat panjang dan berliku – liku. Bank Indonesia yang lahir pada tanggal 1 juli 1953 yang mana sebelumnya bernama De Javasche Bank sebuah bank pada masa kolonial Belanda sebagai bank sirkulasi Hindia Belanda yang berdiri sudah 172 tahun dan akhirnya berubah pada tahun 1949 hasil dari komperensi meja bundar. Resmi pada tahun 1953 Bank Indonesia juga melakukan kegiatan komersial layaknya bank umum. Sehingga dengan adanya peran ganda bank sentral ini mengakibatkan perkembangan moneter yang tidak sehat lagi bagi perekonomian di Indonesia. Pada tahun 1968 melalui UU No. 13 tahun 1968 Bank Indonesia di rubah kembali menjadi Bank Sentral yang secara murni di jadikan menjadi satu peran. Akan tetapi dengan adanya Undang – Undang tersebut belum sepenuhnya tercipta fungsi dari Bank Sentral yang sesungguhnya, seperti terbukanya peluang untuk terjadinya campur tangan pihak luar secara bergilir sehingga kebijakan yang diambil menjadi tidak efektif. Akibat adanya latar belakang tersebut Undang – Undang No.23 1999 hadir menggantikan Undang – Undang yang lama dengan demikian status keduduakan Bank Sentral yang sesungguhnya dan bebas dari campur tangan pihak luar maupun Pemerintah menjadi sebagai mana mestinya.
Bank indonesia memiliki pimpinan yang disebut Dewan Gubernur yang mana terdiri dari seorang gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan minimal empat atau maksimal sebanyak tujuh orang Deputi Gubernur. Dan Bank Indonesia memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Selain itu, Bank Sentral mamiliki 25 direktorat yang tersebar di seluruh wilayah RI  dan 4 kantor Perwakilan yang ada di New York, London, Tokyo serta Singapura. Ini semua membuktikan bahwa Bank Indonesia ini memiliki organisasi yang luas baik di dalam negeri mapun luar negeri. Banyak peranan dari Bank Indonesia di berbagai bidang yang mana akan di analisis satu per satu dari fungsi peranannya hingga hal – hal yang berkaitan dengan peranan Bank Sentral tersebut. Dimulai dari peranan Bank Indonesia di bidang moneter, dimana arah kebijakannya di dasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin di capai dengan memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya baik dalam jangka pendek, menengah,dan panjang. Cara pengimplementasikan  kebijakan moneter dapat dengan menetapkan sasaran operasional yaitu uang primer (base money). Untuk melaksanakan tugasnya di bidang moneter Bank Indonesia memiliki alat – alat canggih yang biasa dikenal dengan piranti moneter. Piranti moneter tersebut adalah operasi pasar terbuka, penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi perbankan. Selain itu peranan yang berkaitan dengan bidang moneter oleh Bank Sentral adalah kebijakan nilai tukar, mengelola cadangan devisa dan berperan sebagai lender of the last resort yang mana dapat memberikan kredit kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas dalam jangka pendek. Selain itu, ada peranan Bank Indonesia yang lainnya yaitu peranan Bank Indonesia dalam bidang sistem pembayaran. Peranan Bank Sentral dalam bidang ini di bilang cukup penting yaitu menyelenggarakan sistem pembayaran antara lain dengan jalan memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank. Sintem kliring antar bank merupakan sistem pembayaran yang telah di kembangkan seacara nasional seperti, Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antar Bank secara Elektronik (BI-LINE), Sistem Real Time Gross Settlement (RTGS), Sistem Transfer Dana dalam US dollar di Indonesia. Dalam hal ini Bank Indonesia sangat berupaya dalam peningkatan efisiensi pembayaran nasional serta memperkuat sistem pengawasan dengan cara mewujudkan perlindungan bagi konsumen sistem pembayaran yang ada di Indonesia. Hal –hal yang terkait dengan bidang ini Bank Sentral merupakan lembaga satu – satunya yang berwenang mengenai pengeluaran dan pengedaran uang rupiah dalam mencabut dan menarik uang yang beredar tersebut dari peredaran. Peranan Bank Indonesia selanjutnya adalah Perananya di dalam pembinaan dan pengawasan perbankan. Yang mana tugas Bank Indonesia di dalam bidang ini yaitu mengarahkan bagaimana caranya agar tercipta perbankan yang sehat serta bermanfaat bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Agar tujuannya tercapai Bank Sentral menetapkan peraturan, dengan memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank, serta mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku.
Dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan peranan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral banyak hal yang sangat berpengaruh dengan siklus dari peredaran rupiah di Indonesia sehingga juga berpengaruh pada perekonomian masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya Bank Sentral di Indonesia yang berkedudukan pada satu peran yang mana untuk mencapai dan mestabilkan rupiah tanpa harus di komersialkan sebagaimana yang dilakukan bank umum lainnya sangat memfokuskan Bank Indonesia pada tugas utamanya pada bidang moneter, dalam sistem pembayaran, serta pengawasan. Sehingga perjalanan panjang yang tidak mudah telah di lalui oleh Bank Indonesia hingga kini dapat tetap di pertahankan dengan baik dan sesuai pada kapasitas tujuan tunggalnya dan peraturan perundang undangan.





  Analisis Bahasa yang Digunakan

             Dari analisis artikel ekonomi yang berjudul “BANK INDONESIA” dapat di analisa dari pemagrafannya termasuk pada paragraf induktif di karenakan pada paragraf awal dijelaskan menggunakan kalimat khusus dan pada paragraf – paragraf akhir dijelaskan menggunakan  kalimat umum. Selanjunya pada sisi pengalimatan telah jelas pada bagian paragraf satu hingga lima menggunakan kalimat – kalimat khusus yang merupakan kalimat inti dari pokok bahasan artikel ekonomi “BANK INDONESIA” dan pada pragraf – paragraf  selanjutnya merupakan kalimat umum yang mana semua kalimatnya menjabarkan kesuluruhan isi dari pokok pembahasan artikel. Pada pilihan kata atau bentukan kata yang ada pada artikel ini menggunaan pilihan kata yang baku di mana pada setiap kata yang ada pada kalimatnya semua menggunakan kosa kata yang sesuai dengan aturan bahasa Indonesia. Setelah itu pada bagian ejaan kalimat sudah cukup baik karena sesuai ejaan yang baik dan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari analisis kebahasaan artikel ekonomi yang berjudul “BANK INDONESIA” merupakan artikel yang baik dari segi pilihan kata, ejaan, pengalimatan maupun pemagrafannya.

1 komentar: