GARUDA SIAP KALAHKAN
HARIMAU
Karya : Wandania Putri Anggraeni
Terkadang
hidup itu penuh dengan kejutan, bagaikan roda yang berputar ada saja hal yang
mungkin sulit dipercaya terjadi di dunia ini, saat kita berada diatas angin mungkin ada saja
ganjalan dan masalah yang terjadi sampai membuat
kita jatuh hingga kita tak sadarkan diri. Begitu pula halnya disaat kita berada
pada keterpurukan ada saja sebuah anugerah yang secara sengaja ataupun tidak
sengaja jatuh di hadapan kita, tanpa perlu
memintanya. Ini sebuah cerita kecil bagian dari hidupku dimana aku selalu bersikap keras dalam
menjalani hidup baik itu sekolah, pekerjaan,
cita-cita dan cinta. Semua dapat diraih
dengan sempurna jika kita mau bekerja keras dan bertanggung jawab tentunya.
Tetapi dalam kenyataannya tidak semuanya dapat diraih dengan sempurna karena
pada mulanya manusia dilahirkan di dunia ini tidak ada yang sempurna selain Penciptanya.
Aku akan sedikit bercerita tentang kejamnya hidup yang menimpaku dan seorang
sahabatku di era globalisasi ini. Panggil saja nama temanku itu Ijonk, orang
yang humoris tapi serius dalam bekerja. Dia sahabat terbaikku sejak kuliah di
Indonesia hingga kini bekerja di Malaysia kami selalu bersama. Kami kurang
beruntung mencari pekerjaan di negeri sendiri hingga akhirnya kami mendapatkan
pekerjaan di Malaysia melalui salah satu agen penyalur tenaga kerja Indonesia
ke luar negeri. Sungguh malang bukan hidupku ini?. Bahkan yang paling tragis
lagi aku kehilangan pujaan hati yang sangat aku cintai
karena dia lebih memilih orang yang lebih mapan dariku. Sungguh tak disangka lima tahun bersama kini bagaikan debu yang ditiup angin
sekejap hilang. Namun aku tidak menyalahkan keadaan, pujaan hatiku sangat benar
dalam memilih, tidak mungkin dia memilih aku yang hidup pas
- pasan saat ini. Kini nasib telah membawaku merantau ke negeri jiran yang tidak lain
adalah musuh Negara tercinta kita ini. Tapi, masa
bodoh dengan itu semua aku tak terlalu fikirkan yang penting aku bisa cari uang dan pulang
nanti bisa bawa uang banyak buat emak di kampung. Dan akan aku tunjukan pada dunia bahwa aku bisa merubah roda putar
kehidupanku hingga diatas langit.
Aku
sudah setengah tahun bekerja di Malaysia,
tepatnya di salah satu perusahaan ternama di Kuala Lumpur. Awalnya kaget
sesampainya di Malaysia jauh dari perkiraan ternyata banyak sekali warga
Indonesia yang bekerja disana. Berbagai profesi mereka geluti mulai dari pembantu rumah tangga, buruh
pabrik, kuli bangunan, hingga
tukang pijat. Namun, ada juga yang sudah menetap disini. Berbagai ethnic aku
kenali disana ada Melayu, India,
Bangladesh, Nepal, dan Cina. Aku heran Negara Malaysia yang terbilang Negara kecil dapat
menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tidak ada gelandangan, pengemis, atau
pengamen yang berkeliaran. Belum lagi negaranya bersih, indah tanpa sampah dan
nyaman sebab
tidak ada jalanan macet. Berbeda dengan Negara
Indonesia yang keadaannya jauh berbanding terbalik dengan negara Malaysia, padahal negara Indonesia jauh lebih luas dan kaya akan sumber
daya alam namun tidak mampu memanfaatkannya dengan baik. Satu lagi perbedaan
yang aku temui disana semua perusahaan besar di Malaysia dipimpin
oleh suku Melayu sendiri, mereka seakan - akan tidak
akan pernah mau dijajah oleh warga
negara lain. Lain halnya dengan Indonesia, perusahaan besarnya semua dikuasai oleh warga
negara asing sedangkan buruhnya adalah rakyat Indonesia.
Pertayaanya sekarang “ kapan rakyat Indonesia
bisa berdiri sendiri tanpa ikut campur warga negara
asing?”. Itulah pertanyaan yang masih terngiang ditelingaku. Meskipun aku
kini bekerja di negara
orang tapi aku tidak akan pernah berbangga diri namun aku siap mencari pengalaman dari
orang-orang sukses di Malaysia dan mencari apa yang bisa mereka lakukan sehingga bisa mengalahkan kita.
Lingkungan
kerjaku cukup baik meskipun aku dan Ijonk orang Indonesia tidak menutup kami
untuk selalu beradaptasi dengan baik
dan selalu belajar dengan mereka. Kini aku hanya
bekerja sebagai karyawan IT biasa, tapi keahlianku sangat di butuhkan disana
begitu juga dengan Ijonk. Aku rela di suruh-suruh memperbaiki komputer di
kantor demi tanggung jawabku pada pekerjaanku. Huuhhh...” beginikah nasib
karyawan bawahan??? yang bisanya cuma disuruh-suruh”. Tapi demi uang RM 1500
per bulan, aku rela diperlakukan semacam itu. Gaji yang cukup kecil bagi
kalangan karyawan Malaysia tapi uang itu lumayan besar bila nanti aku tukar ke
nilai rupiah, sekitar
Rp. 4.500.000,- bila rupiah tidak turun. Sedih sebenarnya menghadapi kehidupan
di Malaysia jauh dari sanak saudara dan orang tua tapi ini resiko yag harus aku
hadapi. Aku tidak akan menghentikan
langkahku dalam memperjuangkan
keinginanku untuk merubah roda kehidupanku. Itu yang
membuat aku dan Ijonk selalu semangat dan tersenyum meskipun banyak hal yang
tidak aku suka selama bekerja disini.
Saat
jam bekerja usai aku bergegas pulang seperti biasanya. Akan tetapi langkahku
dihentikan oleh seorang lelaki bebaju rapi, berbadan tinggi, beralis tebal dan
baik rupanya. Oh ternyata dia managerku, lelaki berbangsa Melayu itu bernama
Fahmi Syamsullizam. Dia adalah
manager yang baik, mempunyai wibawa, dan pengetahuan yang luar biasa di bidang
bisnis dan informatika. Lalu dia mengajak aku pergi ke
sebuah cafe didekat tempatku bekerja. Tanpa fikir panjang aku menelepon Ijonk dan
mengabarkan jika aku pulang terlambat malam ini. Sesampainya di sebuah cafe
India, aku dan managerku itu langsung memesan minuman. Setelah pelayan pergi managerku mulai mengajakku
mengobrol “Apa awak senang kerje dekat sini???”[i],
tanyanya kepadaku dengan menggunakan bahasa melayu. Akupun menjawab “senang
boss”,[ii]
dia hanya tersenyum dan bertanya lagi “apa awak senang dengan salary yang dah
di bagi perusahaan dekat awak???”[iii]
aku menjawab lagi dengan ragu - ragu dan mengira - ngira apa maksud pertayaanya
tadi “dah cukup senang saya dengan salary macam itu”.[iv]
Sang managerku itu kembali tersenyum, dan dia berkata dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang kurang lancar “ menangislah
garudamu kau buat seperti itu”. Aku masih tak faham apa yang dimaksud managerku
tadi. Aku bertanya, “apa punya makna
dengan garuda menangis???” Ternyata apa jawabannya, dengan santainya dan sedikit
menyakitkan hati
dia menjawab dengan menggunakan bahasa
melayu “orang-orang Indonesia itu nak di jadikan pesuruh oleh orang malas, apasal macam itu?
saya tahu orang
Indonesia rajin sangat
sekolah dan kerje tapi nak saja jadi pesuruh dengan orang yang sekolah jauh dibawahnya.
Lain lagi dengan pasal gaji,
dibagi uang 4,5 juta saje dah senang sedang
di negaranya sendiri pun
boleh dapat uang lebih dari itu. Tapi, ko orang tak boleh manfaatkan opportunity
dengan bagus. Ko orang tahu tak kebodohan yang awak lakukan??? awak nak saja jadi staff saya sedang awak punya education ada jauh di atas saya, awak nak saje pergi kerje dekat
Malaysia sedang awak boleh kerje dekat Indonesia dengan salary lebih dari itu. Kalau saja awak masih cinta dekat garuda awak, awak kena bisa dan tak nak
jadi pesuruh harimau
dekat sini...heeheehee”. [v]
Aku
kaget mendengar ucapan itu, aku langsung membela diri sendiri dengan alasan di
Indonesia semua perusahaan sudah penuh dan tidak ada lowongan pekerjaan.
Managerku tertawa dan menjawab
lagi, “Awak tak usah cari kerje tapi awak kena cari oppurtnity, coba fikirkan ko orang pandai dengan ilmu dan keras dalam kerje tapi awak bukan orang yang pandai
baca opportunity. Awak saya tanya sekarang apasal perusahaan kita orang boleh berkembang
dengan cepat dan boleh bayar staff ribu - ribu orang. Itu semua sebab manager awak pandai
sangat baca opportunity pasar modal dunia. Awak tahu perusahaan ini
dulu didirikan dari satu hal
yang mustahil, orang yang awal dirikan
ini semua tak punya apa-apa masa itu tapi
dia orang pandai sangat baca
opportunity. Dengan main bursa efek dan investasi dia orang boleh dapat hasil
yang luar biasa. Tak
henti
sampai dekat situ dia orang mulai cari cara kembangkan uang yang
banyak sangat jadi apa yang boleh berlangsung
lama dan dapat untung jadi dia
orangpun akhirnya dirikan perusahaan ini. Luar
biasa tak????”.[vi] Akupun menjawab “Luar
biasa, tapi saya tak
sama sekali kenal apa itu bursa efek dan macam apa boss itu bursa
efek”.[vii] Awak ni pandai dalam bidang IT
tapi awak ni tak tau apa itu bursa
efek????.[viii]
Sekali lagi dia mentertawakanku dengan terbahak-bahak, tapi aku berusaha
bersikap baik karena dia atasanku. “Baiklah esok dekat office akan saya bagi tau macam mana itu aku jual beli saham, sekarang dah tengah malam baliklah.”[ix]
Akupun undur diri dan segera pulang menuju tempat tinggalku diperjalanan aku masih merasa kesal atas kata-katanya
dia bilang orang Indonesia bodohlah, tidak bisa baca peluang. Tapi dengan ini
semua
aku mulai membuka fikiran
apakah dengan bursa efek akan mendapatkan penghasilan yang banyak???. Dan membawa roda kehidupanku bergeser keatas?????
Sesampainya di tempat tinggalku aku segera menceritakan apa yang telah diceritakan managerku malam
ini kepada Ijonk. Tapi sepertinya Ijonk tak meresponku karena kantuknya yang
tak tertahan.
Keesokan
harinya sepulang kerja aku mengajak Ijonk menemui pak Fahmi untuk belajar bursa efek dengannya, tapi apa yang aku
dapat dia hanya memberiku sebuah buku yang berjudul “ Bursa Efek Boleh Jadikan Orang Pandai”.[x]
Buku yang berisikan tulisan dengan bahasa melayu ini cukup tebal dan aku harus
butuh waktu lama untuk mempelajarinya apalagi aku yang baru mengenal dunia
bursa efek. Untung saja aku punya teman yang sangat serius dalam belajar
seperti Ijonk. Dia bisa dibilang luar biasa dalam memahami sesuatu, tanpa berfikir keraspun otaknya sudah sangat cepat berputar memahami apa yang sedang ia
pelajari. Sedangkan aku cenderung lebih suka yang mempraktekkan. Waktu berganti
waktu aku dan Ijonk terus berusaha dan belajar. Sesekali aku datang kepada Pak Fahmi dan menanyakan permasalahan yang kami hadapi tapi
tetap saja orang itu tak mau memberitahu. Aku tahu persis managerku itu seperti
apa ia tidak pernah mau memberikan pelajaran
apa yang dia punya kepada karyawannya, agar karyawannya mau bekerja keras
dalam memecahkan solusi sendiri. Aku tetap
berpegang pada mimpiku diawal tadi karena aku yakin dengan mimpi aku dapat
merubah semuanya menjadi kenyataan. Aku terus belajar mencari peluang dan memahami setiap prosesnya dan berharap aku bisa
menjadi salah satu orang yang pandai membaca peluang dengan begitu aku mulai
bisa mengubah hidup yang pelik ini.
Aku dan Ijonk rela tidur larut malam hanya untuk belajar otak
- atik bursa efek. Hingga perjuangan kami tak sia-sia, kami bisa
mendalami bursa efek dengan mudah akhirnya.
Dua tahun kemudian kontrak
kerjaku habis, pihak perusahaan memintaku
dan Ijonk bekerja lagi di situ. Tapi aku dan Ijonk
bersikeras pulang dan ingin mencoba
pekerjaan baru di Indonesia yaitu bursa efek karena
keyakinanku itu aku berharap bisa menjadi yang lebih baik dengan pekerjaan
baruku itu. Tidak berhenti sampai disitu perjuanganku, memang
benar adanya lirik lagu dangdut yang berbunyi ”Hidup penuh liku-liku” baru saja
mulai berkecimpung di dunia bursa efek, saham yang aku beli menurun semua. Tapi aku berusaha
untuk tenang dan sahabatku Ijonk tetap gigih melanjutkan ini semua sehingga
motivasiku tak pernah sirna dan ingin selalu berjuang.
Dan itu semua terbukti dalam jangka waktu 2 tahun aku mulai sukses menjalankan bursa efek dan investasi akupun dapat mendirikan
sebuah perusahaan besar dengan bisnis ekspor kopi dengan berbagai rasa hingga
ke luar negeri. Luar biasa bahkan tidak hanya itu banyak investor dalam dan
luar negeri yang bergabung dengan perusahaanku. Aku tidak pernah menyangka
sebelumnya perputaran roda hidup secepat ini memperbaiki hidupku. Tapi ini
semua tidak membuatku cepat bangga aku terus berusaha menyumbang perbaikan
ekonomi Indonesia lewat pasar modal. Tidak dapat aku pungkiri, sebuah keyakinan dalam hidup itu penting. Kehidupan perlu adanya
keyakinan untuk bisa mengubah mimpi jadi kenyataan entah harus memerlukan waktu
berapa lama dalam mewujudkannya.
Jatuh bangun dalam bursa efek itu sudah
biasa anggap saja cari cinta di hati pasangan kita. Bukannya semua orang tidak
akan menyerah dalam memperjuangkan soal cinta???? Jadikan pernyataan itu untuk
memotivasi kita didalam menjalankan dunia bursa efek maupun investasi.
Tapi, yang pasti keyakinan hidup tidak boleh sirna dari dalam hidup kita. Era globalisasi
sudah datang menyambut kita, kini saatnya kita bersiap dan dapat membuktikan
bahwa garuda juga bisa terbang di atas langit mengalahkan siapapun tak
terkecuali harimau yang selama ini hanya menyudutkan Indonesia. Seperti halnya aku
yang akan siap mengalahkan harimau dan teman - temannya lewat bursa efek, dan
aku berjanji sebagai anak bangsa Indonesia
akan selalu berusaha menggandeng garudaku untuk melewati
kejamnya era globalisasi dan
menuju
puncak kanca pasar modal dunia.
[ii] Senang bos
[iii] Apa kamu senang dengan gaji
yang telah perusahaan berikan kepada kamu?
[iv] Sudah cukup senang saya dengan
gaji seperti itu.
[v] Orang-orang Indonesia itu mau saja
di jadikan
pesuruh oleh orang malas, mengapa
seperti itu? saya tahu orang Indonesia sangat rajin dalam bersekolah dan kerja
tapi mau saja jadi pesuruh orang yang tingkat pendidikannya jauh dibawahnya.
Selain itu dengan masalah gaji, diberi uang 4,5 juta saja sudah senang
sedangkan di negaranya sendiri bisa dapat uang lebih dari itu. Tapi kamu tidak
bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Kamu tahu tidak
kebodohan yang kamu lakukan??? kamu mau saja
jadi karyawan saya sedangkan pendidikan kamu jauh di atas saya, kamu mau pergi kerja di
Malaysia sedangkan kamu bisa kerja di
Indonesia dengan gaji lebih dari itu. Kalau saja
kamu masih cinta dengan garuda kamu, kamu harus bisa
dan tidak mau jadi pesuruh harimau disini...heeheehee”.
[vi] Kamu tidak usah cari kerja tapi kamu harus bisa cari peluang, coba
fikirkan kamu pandai dengan
berbagai ilmu dan keras dalam bekerja tapi
kamu bukan orang yang pandai membaca peluang . kamu sekarang saya tanya masalah
perusahaan kita bisa
berkembang dengan cepat dan bisa
bayar staff beribu-ribu
orang. Itu semua karena manager kamu sangat pandai membaca peluang pasar
modal dunia. Kamu tahu perusahaan ini dulu didirikan dari satu hal yang tidak mungkin, orang yang awal dirikan ini semua tidak punya apa-apa waktu itu tapi dia sangat
pandai membaca peluang. Dengan bermain
bursa efek dan investasi dia bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Tidak berhenti sampai disitu dia mulai
mencari cara mengembangkankan
uang yang sangat banyak jadi apa yang
dapat berlangsung lama dan mendapat keuntungan jadi dia akhirnya mendirikan perusahaan ini.
Luar biasa tidak????”.[vi]
[vii] Luar
biasa, tapi saya tidak sama sekali kenal apa itu
bursa efek dan seperti apa boss
itu bursa efek”.
[viii] Kamu ini pandai dalam bidang IT
tapi kamu ini tidak tahu apa bursa efek???
[ix] Baiklah
besok di kantor akan aku beritahu seperti apa itu aku menjual beli saham,
sekarang sudah larut malam pulanglahlah.
[x] Bursa Efek Bisa Jadikan Orang Pintar