Selasa, 30 April 2013

PASAR MODAL



GARUDA SIAP KALAHKAN HARIMAU
Karya : Wandania Putri Anggraeni

Terkadang hidup itu penuh dengan kejutan, bagaikan roda yang berputar ada saja hal yang mungkin sulit dipercaya terjadi di dunia ini, saat kita berada diatas angin mungkin ada saja ganjalan dan masalah yang terjadi sampai membuat kita jatuh hingga kita tak sadarkan diri. Begitu pula halnya disaat kita berada pada keterpurukan ada saja sebuah anugerah yang secara sengaja ataupun tidak sengaja jatuh di hadapan kita, tanpa perlu memintanya. Ini sebuah cerita kecil bagian dari hidupku dimana aku selalu bersikap keras dalam menjalani hidup baik itu sekolah, pekerjaan, cita-cita dan cinta. Semua dapat diraih dengan sempurna jika kita mau bekerja keras dan bertanggung jawab tentunya. Tetapi dalam kenyataannya tidak semuanya dapat diraih dengan sempurna karena pada mulanya manusia dilahirkan di dunia ini tidak ada yang sempurna selain Penciptanya. Aku akan sedikit bercerita tentang kejamnya hidup yang menimpaku dan seorang sahabatku di era globalisasi ini. Panggil saja nama temanku itu Ijonk, orang yang humoris tapi serius dalam bekerja. Dia sahabat terbaikku sejak kuliah di Indonesia hingga kini bekerja di Malaysia kami selalu bersama. Kami kurang beruntung mencari pekerjaan di negeri sendiri hingga akhirnya kami mendapatkan pekerjaan di Malaysia melalui salah satu agen penyalur tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Sungguh malang bukan hidupku ini?. Bahkan yang paling tragis lagi aku kehilangan pujaan hati yang sangat aku cintai karena dia lebih memilih orang yang lebih mapan dariku. Sungguh tak disangka lima tahun bersama kini bagaikan debu yang ditiup angin sekejap hilang. Namun aku tidak menyalahkan keadaan, pujaan hatiku sangat benar dalam memilih, tidak mungkin dia memilih aku yang hidup pas - pasan saat ini. Kini nasib telah membawaku merantau ke negeri jiran yang tidak lain adalah musuh Negara tercinta kita ini. Tapi, masa bodoh dengan itu semua aku tak terlalu fikirkan  yang penting aku bisa cari uang dan pulang nanti bisa bawa uang banyak buat emak di kampung. Dan akan aku tunjukan pada dunia bahwa aku bisa merubah roda putar kehidupanku hingga diatas langit.
Aku sudah setengah tahun bekerja di Malaysia, tepatnya di salah satu perusahaan ternama di Kuala Lumpur. Awalnya kaget sesampainya di Malaysia jauh dari perkiraan ternyata banyak sekali warga Indonesia yang bekerja disana. Berbagai profesi mereka geluti mulai dari pembantu rumah tangga, buruh pabrik, kuli bangunan, hingga tukang pijat. Namun, ada juga yang sudah menetap disini. Berbagai ethnic aku kenali disana ada Melayu, India, Bangladesh, Nepal, dan Cina. Aku heran Negara Malaysia yang terbilang Negara kecil dapat menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tidak ada gelandangan, pengemis, atau pengamen yang berkeliaran. Belum lagi negaranya bersih, indah tanpa sampah dan nyaman sebab tidak ada jalanan macet. Berbeda dengan Negara Indonesia yang keadaannya jauh berbanding terbalik dengan negara Malaysia, padahal negara Indonesia jauh lebih luas dan kaya akan sumber daya alam namun tidak mampu memanfaatkannya dengan baik. Satu lagi perbedaan yang aku temui disana semua perusahaan besar di Malaysia dipimpin oleh suku Melayu sendiri, mereka seakan - akan tidak akan pernah mau dijajah oleh warga negara lain. Lain halnya dengan Indonesia, perusahaan besarnya semua dikuasai oleh warga negara asing sedangkan buruhnya adalah rakyat Indonesia. Pertayaanya sekarang “ kapan rakyat Indonesia bisa berdiri sendiri tanpa ikut campur warga negara asing?”. Itulah pertanyaan yang masih terngiang ditelingaku. Meskipun aku kini bekerja di negara orang tapi aku tidak akan pernah berbangga diri namun aku siap mencari pengalaman dari orang-orang sukses di Malaysia dan mencari apa yang bisa mereka lakukan sehingga  bisa mengalahkan kita.
Lingkungan kerjaku cukup baik meskipun aku dan Ijonk orang Indonesia tidak menutup kami untuk selalu beradaptasi dengan baik dan selalu belajar dengan mereka. Kini aku hanya bekerja sebagai karyawan IT biasa, tapi keahlianku sangat di butuhkan disana begitu juga dengan Ijonk. Aku rela di suruh-suruh memperbaiki komputer di kantor demi tanggung jawabku pada pekerjaanku. Huuhhh...” beginikah nasib karyawan bawahan??? yang bisanya cuma disuruh-suruh”. Tapi demi uang RM 1500 per bulan, aku rela diperlakukan semacam itu. Gaji yang cukup kecil bagi kalangan karyawan Malaysia tapi uang itu lumayan besar bila nanti aku tukar ke nilai rupiah, sekitar Rp. 4.500.000,- bila rupiah tidak turun. Sedih sebenarnya menghadapi kehidupan di Malaysia jauh dari sanak saudara dan orang tua tapi ini resiko yag harus aku hadapi. Aku tidak akan menghentikan langkahku dalam memperjuangkan keinginanku untuk merubah roda kehidupanku. Itu yang membuat aku dan Ijonk selalu semangat dan tersenyum meskipun banyak hal yang tidak aku suka selama bekerja disini.
Saat jam bekerja usai aku bergegas pulang seperti biasanya. Akan tetapi langkahku dihentikan oleh seorang lelaki bebaju rapi, berbadan tinggi, beralis tebal dan baik rupanya. Oh ternyata dia managerku, lelaki berbangsa Melayu itu bernama Fahmi Syamsullizam. Dia adalah manager yang baik, mempunyai wibawa, dan pengetahuan yang luar biasa di bidang bisnis dan informatika. Lalu dia mengajak aku pergi ke sebuah cafe didekat tempatku bekerja. Tanpa fikir panjang aku menelepon Ijonk dan mengabarkan jika aku pulang terlambat malam ini. Sesampainya di sebuah cafe India, aku dan managerku itu langsung memesan minuman. Setelah pelayan pergi managerku mulai mengajakku mengobrol “Apa awak senang kerje dekat sini???”[i], tanyanya kepadaku dengan menggunakan bahasa melayu. Akupun menjawab “senang boss”,[ii] dia hanya tersenyum dan bertanya lagi “apa awak senang dengan salary yang dah di bagi perusahaan dekat awak???”[iii] aku menjawab lagi dengan ragu - ragu dan mengira - ngira apa maksud pertayaanya tadi “dah cukup senang saya dengan salary macam itu”.[iv] Sang managerku itu kembali tersenyum, dan dia berkata dengan menggunakan bahasa Indonesia yang kurang lancar “ menangislah garudamu kau buat seperti itu”. Aku masih tak faham apa yang dimaksud managerku tadi. Aku bertanya, “apa punya makna dengan garuda menangis???” Ternyata apa jawabannya, dengan santainya dan sedikit menyakitkan hati dia menjawab dengan menggunakan bahasa melayu “orang-orang Indonesia itu nak di jadikan pesuruh oleh orang malas, apasal macam itu? saya tahu orang Indonesia rajin sangat sekolah dan kerje tapi nak saja jadi pesuruh dengan orang yang sekolah jauh dibawahnya. Lain lagi dengan pasal gaji, dibagi uang 4,5 juta saje dah senang sedang di negaranya sendiri pun boleh dapat uang lebih dari itu. Tapi, ko orang tak boleh manfaatkan opportunity dengan bagus. Ko orang tahu tak kebodohan yang awak lakukan??? awak nak saja jadi staff saya sedang awak punya education ada jauh di atas saya, awak nak saje pergi kerje dekat Malaysia sedang awak boleh kerje dekat Indonesia dengan salary lebih dari itu. Kalau saja awak masih cinta dekat garuda awak, awak kena bisa dan tak nak jadi pesuruh harimau dekat sini...heeheehee”. [v]
Aku kaget mendengar ucapan itu, aku langsung membela diri sendiri dengan alasan di Indonesia semua perusahaan sudah penuh dan tidak ada lowongan pekerjaan. Managerku tertawa dan menjawab lagi, “Awak tak usah cari kerje tapi awak kena cari oppurtnity, coba fikirkan ko orang pandai dengan ilmu dan keras dalam kerje tapi awak bukan orang yang pandai baca opportunity. Awak saya tanya sekarang apasal perusahaan kita orang boleh berkembang dengan cepat dan boleh bayar staff ribu - ribu orang. Itu semua sebab manager awak pandai sangat baca opportunity pasar modal dunia. Awak tahu perusahaan ini dulu didirikan dari satu hal yang mustahil, orang yang awal  dirikan ini semua tak punya apa-apa masa itu tapi dia orang pandai sangat baca opportunity. Dengan main bursa efek dan investasi dia orang boleh dapat hasil yang luar biasa. Tak henti sampai dekat situ dia orang mulai cari cara kembangkan uang yang banyak sangat jadi apa yang boleh berlangsung lama dan dapat untung jadi dia orangpun akhirnya dirikan perusahaan ini. Luar biasa tak????”.[vi] Akupun menjawab “Luar biasa, tapi saya tak sama sekali kenal apa itu bursa efek dan macam apa boss itu bursa efek”.[vii] Awak ni pandai dalam bidang IT tapi awak ni tak tau apa itu bursa efek????.[viii] Sekali lagi dia mentertawakanku dengan terbahak-bahak, tapi aku berusaha bersikap baik karena dia atasanku. “Baiklah esok dekat office akan saya bagi tau macam mana itu aku jual beli saham, sekarang dah tengah malam baliklah.”[ix] Akupun undur diri dan segera pulang menuju tempat tinggalku diperjalanan aku masih merasa kesal atas kata-katanya dia bilang orang Indonesia bodohlah, tidak bisa baca peluang. Tapi dengan ini semua aku mulai membuka fikiran apakah dengan bursa efek akan mendapatkan penghasilan yang banyak???. Dan membawa roda kehidupanku bergeser keatas????? Sesampainya di tempat tinggalku aku segera menceritakan apa yang telah diceritakan managerku malam ini kepada Ijonk. Tapi sepertinya Ijonk tak meresponku karena kantuknya yang tak tertahan.
Keesokan harinya sepulang kerja aku mengajak Ijonk menemui pak Fahmi untuk belajar bursa efek dengannya, tapi apa yang aku dapat dia hanya memberiku sebuah buku yang berjudul “ Bursa Efek Boleh Jadikan Orang Pandai”.[x] Buku yang berisikan tulisan dengan bahasa melayu ini cukup tebal dan aku harus butuh waktu lama untuk mempelajarinya apalagi aku yang baru mengenal dunia bursa efek. Untung saja aku punya teman yang sangat serius dalam belajar seperti Ijonk. Dia bisa dibilang luar biasa dalam memahami sesuatu, tanpa berfikir keraspun otaknya sudah sangat cepat berputar memahami apa yang sedang ia pelajari. Sedangkan aku cenderung lebih suka yang mempraktekkan. Waktu berganti waktu aku dan Ijonk terus berusaha dan belajar. Sesekali aku datang kepada Pak Fahmi dan menanyakan permasalahan yang kami hadapi tapi tetap saja orang itu tak mau memberitahu. Aku tahu persis managerku itu seperti apa ia tidak pernah mau memberikan pelajaran apa yang dia punya kepada karyawannya, agar karyawannya mau bekerja keras dalam memecahkan solusi sendiri. Aku tetap berpegang pada mimpiku diawal tadi karena aku yakin dengan mimpi aku dapat merubah semuanya menjadi kenyataan. Aku terus belajar mencari peluang dan memahami setiap prosesnya dan berharap aku bisa menjadi salah satu orang yang pandai membaca peluang dengan begitu aku mulai bisa mengubah hidup yang pelik ini. Aku dan Ijonk rela tidur larut malam hanya untuk belajar otak - atik bursa efek. Hingga perjuangan kami tak sia-sia, kami bisa mendalami bursa efek dengan mudah akhirnya.
Dua tahun kemudian kontrak kerjaku habis, pihak perusahaan memintaku dan Ijonk bekerja lagi di situ. Tapi aku dan Ijonk bersikeras pulang dan ingin mencoba pekerjaan baru di Indonesia yaitu bursa efek karena keyakinanku itu aku berharap bisa menjadi yang lebih baik dengan pekerjaan baruku itu. Tidak berhenti sampai disitu perjuanganku, memang benar adanya lirik lagu dangdut yang berbunyi ”Hidup penuh liku-liku” baru saja mulai berkecimpung di dunia bursa efek, saham yang aku beli menurun semua. Tapi aku berusaha untuk tenang dan sahabatku Ijonk tetap gigih melanjutkan ini semua sehingga motivasiku tak pernah sirna dan ingin selalu berjuang. Dan itu semua terbukti dalam jangka waktu 2 tahun aku mulai sukses menjalankan bursa efek dan investasi akupun dapat mendirikan sebuah perusahaan besar dengan bisnis ekspor kopi dengan berbagai rasa hingga ke luar negeri. Luar biasa bahkan tidak hanya itu banyak investor dalam dan luar negeri yang bergabung dengan perusahaanku. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya perputaran roda hidup secepat ini memperbaiki hidupku. Tapi ini semua tidak membuatku cepat bangga aku terus berusaha menyumbang perbaikan ekonomi Indonesia lewat pasar modal. Tidak dapat aku pungkiri, sebuah keyakinan dalam hidup itu penting. Kehidupan perlu adanya keyakinan untuk bisa mengubah mimpi jadi kenyataan entah harus memerlukan waktu berapa lama dalam mewujudkannya. Jatuh bangun dalam bursa efek  itu sudah biasa anggap saja cari cinta di hati pasangan kita. Bukannya semua orang tidak akan menyerah dalam memperjuangkan soal cinta???? Jadikan pernyataan itu untuk memotivasi kita didalam menjalankan dunia bursa efek maupun investasi. Tapi, yang pasti keyakinan hidup tidak boleh sirna dari dalam hidup kita. Era globalisasi sudah datang menyambut kita, kini saatnya kita bersiap dan dapat membuktikan bahwa garuda juga bisa terbang di atas langit mengalahkan siapapun tak terkecuali harimau yang selama ini hanya menyudutkan Indonesia. Seperti halnya aku yang akan siap mengalahkan harimau dan teman - temannya lewat bursa efek, dan aku berjanji sebagai anak bangsa Indonesia akan selalu berusaha menggandeng garudaku untuk melewati kejamnya era globalisasi dan menuju puncak kanca pasar modal dunia.





[i]  Apa kamu senang kerja disini?

[ii]  Senang bos

[iii]  Apa kamu senang dengan gaji yang telah perusahaan berikan kepada kamu?

[iv]  Sudah cukup senang saya dengan gaji seperti itu.

[v]  Orang-orang Indonesia itu mau saja  di jadikan pesuruh oleh orang malas, mengapa seperti itu? saya tahu orang Indonesia sangat rajin dalam bersekolah dan kerja tapi mau saja jadi pesuruh orang yang tingkat pendidikannya jauh dibawahnya. Selain itu dengan masalah gaji, diberi uang 4,5 juta saja sudah senang sedangkan di negaranya sendiri bisa dapat uang lebih dari itu. Tapi kamu tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Kamu tahu tidak kebodohan yang kamu lakukan??? kamu mau saja jadi karyawan saya sedangkan pendidikan kamu  jauh di atas saya, kamu mau pergi kerja di Malaysia sedangkan kamu bisa kerja di Indonesia dengan gaji lebih dari itu. Kalau saja kamu masih cinta dengan garuda kamu, kamu harus bisa dan tidak mau  jadi pesuruh harimau disini...heeheehee”.

[vi] Kamu tidak usah cari kerja tapi kamu harus bisa cari peluang, coba fikirkan kamu pandai dengan berbagai ilmu dan keras dalam bekerja tapi kamu bukan orang yang pandai membaca peluang . kamu sekarang saya tanya masalah perusahaan kita bisa berkembang dengan cepat dan bisa bayar staff  beribu-ribu orang. Itu semua karena manager kamu sangat pandai membaca peluang pasar modal dunia. Kamu tahu perusahaan ini dulu didirikan dari satu hal yang tidak mungkin, orang yang awal  dirikan ini semua tidak punya apa-apa waktu itu tapi dia  sangat pandai membaca peluang. Dengan bermain bursa efek dan investasi dia bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Tidak berhenti sampai disitu dia mulai mencari cara mengembangkankan uang yang sangat banyak jadi apa yang dapat berlangsung lama dan mendapat keuntungan  jadi dia  akhirnya mendirikan perusahaan ini. Luar biasa tidak????”.[vi]

[vii]   Luar biasa, tapi saya tidak sama sekali kenal apa itu bursa efek dan seperti apa boss itu bursa efek”.

[viii]  Kamu ini pandai dalam bidang IT tapi kamu ini tidak tahu apa bursa efek???

[ix]   Baiklah besok di kantor akan aku beritahu  seperti apa itu aku menjual beli saham, sekarang sudah larut malam pulanglahlah.

[x]    Bursa Efek Bisa Jadikan Orang Pintar