Rabu, 17 Juli 2013

Ungkapan Hati Tentang Sampah



SAMPAI KAPAN BEGINI TERUS ....????

Indonesia merupakan negara yang dapat dikategorikan sebagai negara yang cukup luas dimana tanah Indonesia tercinta kita ini terdiri dari beribu - ribu pulau yang terbentang dari sabang sampai merauke. Dengan berbagai ragam budaya, bahasa, dan keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh negara tetangga maupun negara yang lainnya. Sumber daya alam yang melimpah ruah serta keindahan  yang ada di dalamnya merupakan kelebihan dari negara Indonesia yang sudah diakui dan tidak dapat di pungkiri lagi. Karena  itu, dengan luasnya wilayah  Indonesia ini, tidak heran jumlah penduduknya juga merupakaan kategori yang cukup banyak. Namun, dengan kekayaan Indonesia baik segi budaya maupun kekayaan alam serta banyaknya jumlah penduduk tidak menjamin adanya kesejahteraan  bagi warganya. Masih saja ada ganjalan masalah yang menaungi kehidupan masyarakat Indonesia. Tapi anehnya masalah kecil dan dianggap sepele ini tidak dapat di tanggulangi hingga saat ini. Masalah ini sudah tidak asing lagi bahkan masalah ini sudah tidak di hiraukan lagi oleh masyarakat, Pemerintahpun sudah cukup angkat tangan dengan adanya masalah ini. Anda tahu perkara kecil ini adalah sampah yang mana sampah ini setiap saat dan setiap waktu mengelilingi masyarakat. Sampah  yang merupakan hasil sisa kegiatan sehari - hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Parahnya lagi sampah yang paling banyak dan tidak baik adalah sampah dari masyarakat yang tidak lain adalah manusia. Sedangkan masalah kecil seperti ini masih saja sama sekali tidak di hiraukan oleh masyarakat. Tanpa memikirkan hal yang akan terjadi nanti akibat menyepelekan suatu hal yang mereka anggap tidak penting, mereka dapat tertawa tanpa sedikitpun melirik betapa sedihnya tanah Indonesia yang subur ini dengan dikerumuni sampah di mana - mana. Padahal banyak sudah tempat sampah ditebar dijalan, dimana  ada manusia di situ juga tempat sampah di letakkan. Tulisan - tulisan bijak yang mengajak kita untuk lebih memperdulikan lingkungan seakan hanya menjadi patung yang tak berguna dan terbuang sia - sia. Bahkan Pemerintah mungkin juga sudah cukup lelah mengajak masyarakat Indonesia dalam membangun lingkungan yang bersih tanpa sampah seperti adanya penghargaan Adipura setiap tahun demi menumbuhkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.  Tidak hanya itu menteri lingkungan hidup juga telah mencanangkan tanam seribu pohon melalui pendidikan dengan mengajak seluruh siswa – siswi  Indonesia dengan bekerja sama mulai tingkat SD, SLTP, SMA guna menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, dengan mengahadirkan sekolah - sekolah yang berwawasan Adiwiyata hingga pembuatan taman di perkotaan. Namun dapat dilihat pada faktanya bahwa semua itu belum bisa menggugah  kesadaran masyarakat akan peduli lingkungan dengan adanya sampah yang ada di sekililingnya, yang mana sampah - sampah tersebut bersumber dari aktivitas masyarakat sendiri dengan gaya konsumsi masyarakat yang semakin tinggi dan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Peran Pemerintah dalam hal ini hanya dengan mengerahkan pasukan kuning yang di bayar untuk membersihkan area umum di lokasi yang terbilang perlu adanya perhatian dalam hal kebersihan. Akan tetapi parahnya itu semua bukannya menjadi penangulangan sampah namun hanya sebagai topeng belaka, dimana sampah - sampah tesebut sudah diambil kemudian di buang ke tempat pembuangan sampah akhir, tapi apa yang tarjadi dengan sampah - sampah  tersebut? sampah - sampah tersebut tidak dikelola dengan baik sehingga tidak ada keuntungan yang bisa di dapat dari pembuangan sampah tadi apabila masih tidak adanya cara penanggulangan lainnya, itu semua sama saja sampah tersebut berpindah ke tempat yang lain. Yang ada sampah tersebut menumpuk di suatu tempat sehingga akan merugikan masyarakat yang berada di sekitarnya dengan hadirnya wabah penyakit dari setumpukan sampah - sampah tersebut. “Inikah peran dari pemerintah yang katanya dapat menyelesaikan sebuah masalah sepele???. Apakah memang masyarakat yang salah dan sulit diatur??” belum lagi tumpukan sampah tersebut akan berdampak pada lingkungan sekitar. Apa jadinya tanah air Indonesia dengan keadaan alamnya yang dikenal hingga kemana saja apabila rusak oleh karena sebuah masalah sepele berupa sampah. Dan satu lagi tidak di bayangkan apabila semua upaya pemerintah dengan menyediakan penampungan sampah sudah tidak cukup dan akhirnaya manusia hidup menjadi satu dengan sampah. Akan jadi apa bangsa Indonesia bila harus hidup dengan sampah, apa kata negara luar dengan adanya kehidupan masyarakat yang hidup dengan di kelilingi oleh sampah. Maukah negara tercinta kita ini dijuluki sebagai negara sampah tanpa batas, “ APA KATA DUNIA?????”. Sebelum terjadi hal itu apa yang harus dilakukan masyarakat Indonesia menyikapi masalah ini. Ada dua pilihan dalam menyikapinya yaitu diam dan tidak mau tau tapi mendapat julukan buruk atau segera berbenah dari segala kebiasaan buruk dan berubah dengan kebiasaan baru dengan lebih peduli serta berinovatif  dengan sampah - sampah tersebut.
Sampah yang ada di masyarakat sangatlah banyak dalam bentuk klasifikasinya. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya. Dari sifat sampah tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah bukan hal yang sepele seperti yang di asumsikan oleh kebanyakan orang melainkan sampah juga ada yang termasuk sampah berbahaya. Masihkah Anda tidak peduli terhadap kesehatan lingkungan dan kesehatan diri sendiri? Seperti yang telah di ketahui bahwa sampah - sampah yang ada di sekeliling kita adalah sampah yang datang dari masyarakat sendiri seperti aktivitas rumah tangga, industri dan sebagainya.  Dengan adanya kesadaran diri harusnya masyarakat menyadari akan hal itu dan belajar lebih bertanggung jawab. Ada satu hal yang mungkin bisa membantu pemerintah dalam meminimalisasi sampah yaitu mulai memikirkan bagaimana cara dari pengelolaan sampah yang mana sampah tersebut masih bisa di manfaatkan dengan  mulai memotivasi dari dalam diri masing - masing bahwa kita dapat mengelola sampah - sampah tetsebut menjadi benda atau barang berguna. Dari hasil survey dari salah satu kota di Indonesia sudah menyumbang sampah  cukup tinggi, misalkan saja di kota Malang, Jawa Timur dapat di hitung bahwa setiap hari dapat menghasilkan  400 ton sampah per harinya. Bagaimana dengan Ibu Kota negara kita yaitu Jakarta yang padat penduduknya. Dan berapa jumlah sampah yang dihasilkan negara Indonesia setiap harinya? Dari sini kita dapat berfikir dari sampah tersebut sungguh banyak sampah atau limbah yang masih bisa di kelola sehingga bernilai dari benda atau barang yang dihasilkan. Ada banyak cara dalam pengelolaan sampah antara lain dengan cara daur ulang, pengkomposan,  Namun usaha tersebut masih menyisakan sampah yang harus dikelola yang memerlukan biaya yang tinggi dan lahan yang luas. Penanganan sisa sampah di TPA sampai saat ini masih dengan cara pembakaran baik dengan insenerator atau pembakaran di tempat terbuka dan open dumping dengan pembusukan secara alami. Hal ini menimbulkan permasalahan baru bagi lingkungan, yaitu pencemaran tanah, air, dan udara.
Dari sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya. Mungkin merupakan beberapa cara sederhana yang bisa di lakukan untuk mengelola sampah. Ini semua dapat di jadikan media agar sampah tidak menumpuk dalam jumlah yang besar karena banyak hal yang akan terjadi apabila sampah menumpuk hingga akhirnya masyarakat lebih memilih sampah dibuang ke sungai, danau, dan sebagainya. Penyimpangan seperti itu akan menghasilkan masalah yang lebih besar bahkan hingga ke bencana alam seperti banjir yang merupakan hal yang tidak asing lagi kita dengan karena banjir ini sudah cukup sering melanda negara Indonesia hingga menarik simpati dari negara luar. “Sampai kapan akan begini terus?” Jawabanya hanya satu adalah apabila masyarakat tidak dapat merubah pola kehidupan yang lebih peduli dengan lingkungannya, dan selalu menyepelekan sampah di sekitarnya.
Seharusnya hal utama yang harusnya di lakukan oleh seluruh warga Indonesia adalah  menciptakan negara yang subur, indah, dan jauh dari berbagai wabah penyakit dan bencana, hal tersebut perlu adanya kerja sama dari pemerintah dengan warga negaranya, dengan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan atau perdesaan serta keberadaan sosial budaya masyarakat setempat. Selain itu Pemerintah harus mempersiapkan pengelolaan sampah ke masa yang akan datang seperti, penyusunan peraturan daerah tentang masalah sampah, adanya pembentukan kawasan bebas sampah, memberikan penekanan kepada pihak produsen untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, menambah tempat pembuangan sampah akhir, dan memberikan penyuluhan budidaya pemilahan sampah. Dan satu hal yang terpenting dalam mensukseskan minimalisasi sampah yang ada di Indonesia adalah dengan adanya kesadaran yang ada di dalam diri masyarakat agar mau menjadikan lingkungan menjadi salah satu sahabat yang perlu di perhatikan dan di lindungi. Selain itu, bagi konsumen seharusnya lebih dapat memilah dalam menggunakan produk  - produk, begitu juga dengan produsen yang menghasilkan barang - barang konsumen dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang tidak akan berdampak pada lingkungan. Sehingga apabila telah terjadi kerja sama antara seluruh pihak maka akan terciptalah kenyamanan dan kesejahteraan yang di harapkan oleh masyarakat Indonesia. Hidup sehat juga akan terwujud sebagaimana kesehatan adalah harta yang utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar