SAMPAI KAPAN BEGINI
TERUS ....????
Indonesia
merupakan negara yang dapat dikategorikan sebagai negara yang cukup luas dimana
tanah Indonesia tercinta kita ini terdiri dari beribu - ribu pulau yang
terbentang dari sabang sampai merauke. Dengan berbagai ragam budaya, bahasa,
dan keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh negara tetangga maupun negara
yang lainnya. Sumber daya alam yang melimpah ruah serta keindahan yang ada di dalamnya merupakan kelebihan dari
negara Indonesia yang sudah diakui dan tidak dapat di pungkiri lagi. Karena itu, dengan luasnya wilayah Indonesia ini, tidak heran jumlah penduduknya
juga merupakaan kategori yang cukup banyak. Namun, dengan kekayaan Indonesia baik
segi budaya maupun kekayaan alam serta banyaknya jumlah penduduk tidak menjamin
adanya kesejahteraan bagi warganya.
Masih saja ada ganjalan masalah yang menaungi kehidupan masyarakat Indonesia.
Tapi anehnya masalah kecil dan dianggap sepele ini tidak dapat di tanggulangi
hingga saat ini. Masalah ini sudah tidak asing lagi bahkan masalah ini sudah
tidak di hiraukan lagi oleh masyarakat, Pemerintahpun sudah cukup angkat tangan
dengan adanya masalah ini. Anda tahu perkara kecil ini adalah sampah yang mana
sampah ini setiap saat dan setiap waktu mengelilingi masyarakat. Sampah yang merupakan hasil sisa kegiatan sehari - hari
manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Parahnya lagi sampah yang paling
banyak dan tidak baik adalah sampah dari masyarakat yang tidak lain adalah
manusia. Sedangkan masalah kecil seperti ini masih saja sama sekali tidak di
hiraukan oleh masyarakat. Tanpa memikirkan hal yang akan terjadi nanti akibat menyepelekan
suatu hal yang mereka anggap tidak penting, mereka dapat tertawa tanpa
sedikitpun melirik betapa sedihnya tanah Indonesia yang subur ini dengan dikerumuni
sampah di mana - mana. Padahal banyak sudah tempat sampah ditebar dijalan,
dimana ada manusia di situ juga tempat
sampah di letakkan. Tulisan - tulisan bijak yang mengajak kita untuk lebih
memperdulikan lingkungan seakan hanya menjadi patung yang tak berguna dan
terbuang sia - sia. Bahkan Pemerintah mungkin juga sudah cukup lelah mengajak
masyarakat Indonesia dalam membangun lingkungan yang bersih tanpa sampah
seperti adanya penghargaan Adipura setiap tahun demi menumbuhkan kepedulian
masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu menteri lingkungan hidup juga
telah mencanangkan tanam seribu pohon melalui pendidikan dengan mengajak seluruh
siswa – siswi Indonesia dengan bekerja
sama mulai tingkat SD, SLTP, SMA guna menumbuhkan rasa kepedulian terhadap
lingkungan sejak dini, dengan mengahadirkan sekolah - sekolah yang berwawasan
Adiwiyata hingga pembuatan taman di perkotaan. Namun dapat dilihat pada
faktanya bahwa semua itu belum bisa menggugah
kesadaran masyarakat akan peduli lingkungan dengan adanya sampah yang
ada di sekililingnya, yang mana sampah - sampah tersebut bersumber dari
aktivitas masyarakat sendiri dengan gaya konsumsi masyarakat yang semakin
tinggi dan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Peran Pemerintah dalam hal
ini hanya dengan mengerahkan pasukan kuning yang di bayar untuk membersihkan
area umum di lokasi yang terbilang perlu adanya perhatian dalam hal kebersihan.
Akan tetapi parahnya itu semua bukannya menjadi penangulangan sampah namun
hanya sebagai topeng belaka, dimana sampah - sampah tesebut sudah diambil
kemudian di buang ke tempat pembuangan sampah akhir, tapi apa yang tarjadi dengan sampah - sampah tersebut? sampah - sampah tersebut tidak
dikelola dengan baik sehingga tidak ada keuntungan yang bisa di dapat dari
pembuangan sampah tadi apabila masih tidak adanya cara penanggulangan lainnya,
itu semua sama saja sampah tersebut berpindah ke tempat yang lain. Yang ada
sampah tersebut menumpuk di suatu tempat sehingga akan merugikan masyarakat
yang berada di sekitarnya dengan hadirnya wabah penyakit dari setumpukan sampah
- sampah tersebut. “Inikah peran dari pemerintah yang katanya dapat menyelesaikan sebuah
masalah sepele???. Apakah memang masyarakat yang salah dan sulit diatur??” belum lagi tumpukan sampah tersebut
akan berdampak pada lingkungan sekitar. Apa jadinya tanah air Indonesia dengan
keadaan alamnya yang dikenal hingga kemana saja apabila rusak oleh karena
sebuah masalah sepele berupa sampah. Dan satu lagi tidak di bayangkan apabila
semua upaya pemerintah dengan menyediakan penampungan sampah sudah tidak cukup
dan akhirnaya manusia hidup menjadi satu dengan sampah. Akan jadi apa bangsa
Indonesia bila harus hidup dengan sampah, apa kata negara luar dengan adanya
kehidupan masyarakat yang hidup dengan di kelilingi oleh sampah. Maukah negara
tercinta kita ini dijuluki sebagai negara sampah tanpa batas, “ APA
KATA DUNIA?????”. Sebelum terjadi hal itu apa yang harus dilakukan
masyarakat Indonesia menyikapi masalah ini. Ada dua pilihan dalam menyikapinya
yaitu diam dan tidak mau tau tapi mendapat julukan buruk atau segera berbenah
dari segala kebiasaan buruk dan berubah dengan kebiasaan baru dengan lebih peduli
serta berinovatif dengan sampah - sampah
tersebut.
Sampah
yang ada di masyarakat sangatlah banyak dalam bentuk klasifikasinya.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1)
sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa
sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk
seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3)
sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan,
seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat
kimia dan agen penyakit yang berbahaya. Dari sifat sampah tersebut dapat
disimpulkan bahwa sampah bukan hal yang sepele seperti yang di asumsikan oleh kebanyakan
orang melainkan sampah juga ada yang termasuk sampah berbahaya. Masihkah Anda tidak peduli terhadap
kesehatan lingkungan dan kesehatan diri sendiri? Seperti yang telah di
ketahui bahwa sampah - sampah yang ada di sekeliling kita adalah sampah yang
datang dari masyarakat sendiri seperti aktivitas rumah tangga, industri dan
sebagainya. Dengan adanya kesadaran diri
harusnya masyarakat menyadari akan hal itu dan belajar lebih bertanggung jawab.
Ada satu hal yang mungkin bisa membantu pemerintah dalam meminimalisasi sampah
yaitu mulai memikirkan bagaimana cara dari pengelolaan sampah yang mana sampah
tersebut masih bisa di manfaatkan dengan mulai memotivasi dari dalam diri masing -
masing bahwa kita dapat mengelola sampah - sampah tetsebut menjadi benda atau
barang berguna. Dari hasil survey dari salah satu kota di Indonesia sudah
menyumbang sampah cukup tinggi, misalkan
saja di kota Malang, Jawa Timur dapat di hitung bahwa setiap hari dapat
menghasilkan 400 ton sampah per harinya.
Bagaimana dengan Ibu Kota negara kita yaitu Jakarta yang padat penduduknya. Dan berapa jumlah sampah yang dihasilkan
negara Indonesia setiap harinya? Dari sini kita dapat berfikir dari sampah
tersebut sungguh banyak sampah atau limbah yang masih bisa di kelola sehingga bernilai
dari benda atau barang yang dihasilkan. Ada banyak cara dalam pengelolaan
sampah antara lain dengan
cara daur ulang, pengkomposan, Namun usaha tersebut
masih menyisakan sampah yang harus dikelola yang memerlukan biaya yang tinggi
dan lahan yang luas. Penanganan sisa sampah di TPA sampai saat ini masih dengan
cara pembakaran baik dengan insenerator atau pembakaran di tempat terbuka dan
open dumping dengan pembusukan secara alami. Hal ini menimbulkan permasalahan
baru bagi lingkungan, yaitu pencemaran tanah, air, dan udara.
Dari
sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika
sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta
sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit.
Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah,
tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan
kebakaran dan yang lainnya. Mungkin merupakan beberapa cara sederhana yang bisa
di lakukan untuk mengelola sampah. Ini semua dapat di jadikan media agar sampah
tidak menumpuk dalam jumlah yang besar karena banyak hal yang akan terjadi apabila
sampah menumpuk hingga akhirnya masyarakat lebih memilih sampah dibuang ke
sungai, danau, dan sebagainya. Penyimpangan seperti itu akan menghasilkan
masalah yang lebih besar bahkan hingga ke bencana alam seperti banjir yang merupakan
hal yang tidak asing lagi kita dengan karena banjir ini sudah cukup sering
melanda negara Indonesia hingga menarik simpati dari negara luar. “Sampai
kapan akan begini terus?” Jawabanya hanya satu adalah apabila masyarakat
tidak dapat merubah pola kehidupan yang lebih peduli dengan lingkungannya, dan
selalu menyepelekan sampah di sekitarnya.
Seharusnya
hal utama yang harusnya di lakukan oleh seluruh warga Indonesia adalah menciptakan negara yang subur, indah, dan
jauh dari berbagai wabah penyakit dan bencana, hal tersebut perlu adanya kerja
sama dari pemerintah dengan warga negaranya, dengan
model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan
dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat
ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hendaknya melibatkan berbagai komponen
pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik
perkotaan atau perdesaan serta keberadaan sosial budaya masyarakat setempat. Selain
itu Pemerintah harus mempersiapkan pengelolaan sampah ke masa yang akan datang
seperti, penyusunan peraturan daerah tentang masalah sampah, adanya pembentukan
kawasan bebas sampah, memberikan penekanan kepada pihak produsen untuk
menghasilkan produk yang ramah lingkungan, menambah tempat pembuangan sampah
akhir, dan memberikan penyuluhan budidaya pemilahan sampah. Dan satu hal yang
terpenting dalam mensukseskan minimalisasi sampah yang ada di Indonesia adalah
dengan adanya kesadaran yang ada di dalam diri masyarakat agar mau menjadikan
lingkungan menjadi salah satu sahabat yang perlu di perhatikan dan di lindungi.
Selain itu, bagi konsumen seharusnya lebih dapat memilah dalam menggunakan
produk - produk, begitu juga dengan produsen
yang menghasilkan barang - barang konsumen dengan menggunakan bahan ramah
lingkungan yang tidak akan berdampak pada lingkungan. Sehingga apabila telah
terjadi kerja sama antara seluruh pihak maka akan terciptalah kenyamanan dan
kesejahteraan yang di harapkan oleh masyarakat Indonesia. Hidup sehat juga akan
terwujud sebagaimana kesehatan adalah harta yang utama.